Deskripsi Produk
Matoa
Nama Latin : Pometia pinnata
Asal buah : Indonesia (Irian Jaya)
Sifat dan Keunggulan buah : pada beberapa lokasi buahnya mempunyai rasa yang lebih manis dan dagingnya lebih tebal terutama matoa yang tumbuh di Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya
Sifat dan Keunggulan bibit dapat ditanam dengan hasil baik pada ketinggian 20-400 Meter dpl. Produksi tanaman matoa sebagai tanaman buah lebih menonjol dibandingkan fungsi lain seperti sebagai bahan bangunan
Umur Berbuah : 3 – 4 tahun
Cara Pembibitan : Biji
Tabulampot : Bisa
Tanah biasa : Bisa
Cara Pemeliharaan :
Jika Anda memelihara matoa di pot, juga hampir sama dengan penanaman di lahan kosong. Saat buah telah berbunga, ia menandakan bunga dapat dimakan dengan jangka waktu 2 hingga 3 bulan. Bila Anda ingin menghindari hama, Anda bisa menutupnya dengan jaring. Hindari menutupnya dengan plastik, karena buah akan mudah sekali membusuk
Deskripsi
Matoa merupakan tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm. Umumnya berbuah sekali dalam setahun Matoa merupakan jenis buah yang memiliki keunikan rasa di banding buah lain yang selama ini kerap dijual di pasaran. Selain itu buah mirip klengkeng ini dapat dipanen hanya dua kali dalam setahun.
Artikel
Salah satu keunikan buah matoa adalah aromanya yang mirip buah durian. Tekstur buah ini bisa dideskripsikan seperti kelengkeng sedikit kenyal seperti nangka, dan rasa buah ini manis legit. Unik sekali.
Buah ini sekilas terlihat seperti buah kedondong dengan kulit hijau kecokelatan dan bentuknya agak oval. Cara membuka buah ini, pecahkan kulit buah dengan tekanan dari ibu jari. Cangkangnya tidak terlalu keras dan terdapat selaput tipis pembungkus di dalamnya.
Pohon ini termasuk pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm dan tahan terhadap serangga yang umumnya merusak tanaman. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi.